Langsung ke konten utama

Tanaman Modifikasi Genetis


Tanaman Modifikasi Genetis (MG) disambut dengan riang gembira pada tahun 199an dan dianggap sebagai bagian dari Revolusi Hijau Kedua, namun hal ini juga memicu kontroversi. Tanaman MG adalah pangan yang dihasilkan dari organisme yang telah mengalami perubahan yang ditambahkan ke dalam DNA mereka melalui rekayasa genetik. Tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada tahun 1994 saat US Food and Drug Administration (FDA) menyetujui tomat Flavr Savr untuk dijual secara umum. Tomat dengan kematangan-tertunda ini memiliki durasi pajangan yang lebih lama daripada tomat konvensional, namun percobaan-percobaan yang dilakukan terhadap kentang menunjukan bahwa produksi MG bersifat racun terhadap tikus. Sebagian besar negara-negara Uni Eropa melarang penggunaan tanaman MG, sedangkan para pendukung MG mengatakan bahwa tanpa intervensi genetis, dunia ini akan mengalami kelaparan. Para pendukung MG-terutama AS, Brazil, Kanada, Argentina, dan Australia- meyakini bahwa hal ini berpotensi untuk melawan penyakit dan kelaparan. Eropa, Afrika dan Asia merasa lebih khawatir tentang pestisida dan dampaknya terhadap kesehatan.

Meskipun adanya penolakan, teknologi MG tetap dikembangkan hingga sekarang. Diperkirakan sekitar 670 ribu anak-anak meninggal akibat kekurangan Vitamin A setiap tahunnya, sebuah defisiensi yang menyebabkan timbulnya penyakit seperti malaria dan campak dan berujung pada kebutaan. Kemajuan dalam pemberantasan defisiensi ini termasuk juga dengan penciptaan 'beras emas' dimana vitamin A ditambahkan ke dalam beras biasa.

Komentar