Langsung ke konten utama

Hidup Yang Lebih Lama


Selama abad ke-20, harapan hidup meningkat drastis. Pada tahun 2013, rata-rata harapan hidup di seluruh dunia, sejak lahir, adalah 71 tahun. Pendidikan kesehatan, yang fokus pada pola makan dan kebersihan dasar, menyebabkan penurunan angka kematian bayi, dan sanitasi yang lebih baik serta air minum bersih telah mengurangi risiko penyebaran penyakit menular, termasuk kolera dan tipus.

Salah satu faktor kontribusi terbesar terhadap harapan hidup yang lebih lama adalah pemberantasan beberapa penyakit pembunuh. Obat antibiotik penisilin, yang membantu dalam melawan infeksi bakteri, mulai digunakan secara luas untuk menangani penyakit-penyakit seperti TBC dan sifilis. Setelah itu, program vaksinasi massal oleh pemerintah dan WHO membantu memberantas cacar dan bekerja untuk memberantas polio. Kemajuan dalam dunia kedokteran dan diagnostik telah merevolusi pelayanan kesehatan. Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa pada tahun 2050, rata-rata angka harapan hidup akan menjadi 100 tahun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beras Mukjizat

Pada tahun 1960, sebuah beras mukjizat jenis baru yang dikenal dengan nama IR-8 dikembangkan di International Rice Research Institute di Filipina. Dengan siklus tumbuhnya yang jauh lebih singkat, produk baru ini membawa perubahan yang dramatis dalam dunia pertanian. Di negara-negara seperti Vietnam, mereka mampu menyelesaikan dua masa tanam padi dalam satu tahun, dimana secara tradisional hanya dapat dilakukan satu kali dalam satu tahun. Inovasi memukau seperti ini dalam bidang sains agrikultur memungkinkan negara-negara yang miskin secara turun-temurun, terutama di Asia, untuk memenuhi pangan mereka sendiri dan memenuhi kebutuhan penduduk mereka yang terus bertumbuh. Revolusi Hijau tidak terjadi tanpa disertai kontroversi, salah satunya karena melibatkan pestisida kimiawi. Pada tahun 1940an, insektisida DDT (Dichloro-diphenyl-trichloroethane) diperkenalkan sebagai salah satu cara untuk mengendalikan varietas penyakit seperti malaria yang dibawa oleh nyamuk, dengan penanganan tu...

Lombok Tempo Dulu dalam Bingkai

Pasar Masbagik tahun 1929 Penganut Bodha di Lombok tahun 1911 Sekelompok orang di Masbagik tahun 1929 Taman Narmada tahun 1920 Taman Mayura tahun 1894  Pasar Masbagik tahun 1929 Pasar Hewan Masbagik tahun 1929  Perempuan Keturunan Bali di Lombok tahun 1910  Perempuan Sasak tahun 1920 Gendang Belek pada tahun 1929 Seorang Datu Sasak tahun 1920 Anak Agung Ketut 1894 Perang Cakranegara tahun 1894 karya J. Hoynck van Papendrecht dan J.B. Wolters. Sumber: Tropenmuseum

Manusia Ke-7 Miliyar

Pada tanggal 31 Oktober 2011 seorang bayi perempuan yang lahir di Manila, ibukota Filipina, dipilih oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk secara simbolis mewakili manusia ke-7 miliyar di muka bumi. Untuk menandai tonggak populasi global ini, tanggal 31 Oktober dinamakan Hari Tujuh Miliyar, namun dengan adanya laporan satu miliyar orang yang mengalami kelaparan pada saat itu, debat pun terjadi seputar apakah bumi mampu mendukung kehidupan begitu banyak manusia. Sebelum abad ke-17, populasi dunia tumbuh begitu lambat, namun kemudian melesat begitu pesat setelah tahun 1850. Hal ini sebagian diakibatkan oleh pengurangan jumlah anak-anak yang mati di usia bayi, dan juga menurunnya angka kematian secara keseluruhan dimana teknologi pertanian baru meningkatkan persediaan makanan dan menurunkan risiko kelaparan. Pertumbuhan industrialisasi yang begitu pesat dan kemajuan di bidang obat-obatan dan kedokteran meningkatkan kesehatan and standar hidup masyarakat. Memasuki tahun 1927, an...