Langsung ke konten utama

Postingan

Tanaman Modifikasi Genetis

Tanaman Modifikasi Genetis (MG) disambut dengan riang gembira pada tahun 199an dan dianggap sebagai bagian dari Revolusi Hijau Kedua, namun hal ini juga memicu kontroversi. Tanaman MG adalah pangan yang dihasilkan dari organisme yang telah mengalami perubahan yang ditambahkan ke dalam DNA mereka melalui rekayasa genetik. Tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada tahun 1994 saat US Food and Drug Administration (FDA) menyetujui tomat Flavr Savr untuk dijual secara umum. Tomat dengan kematangan-tertunda ini memiliki durasi pajangan yang lebih lama daripada tomat konvensional, namun percobaan-percobaan yang dilakukan terhadap kentang menunjukan bahwa produksi MG bersifat racun terhadap tikus. Sebagian besar negara-negara Uni Eropa melarang penggunaan tanaman MG, sedangkan para pendukung MG mengatakan bahwa tanpa intervensi genetis, dunia ini akan mengalami kelaparan. Para pendukung MG-terutama AS, Brazil, Kanada, Argentina, dan Australia- meyakini bahwa hal ini berpotensi untuk melawan pe
Postingan terbaru

Hidup Yang Lebih Lama

Selama abad ke-20, harapan hidup meningkat drastis. Pada tahun 2013, rata-rata harapan hidup di seluruh dunia, sejak lahir, adalah 71 tahun. Pendidikan kesehatan, yang fokus pada pola makan dan kebersihan dasar, menyebabkan penurunan angka kematian bayi, dan sanitasi yang lebih baik serta air minum bersih telah mengurangi risiko penyebaran penyakit menular, termasuk kolera dan tipus. Salah satu faktor kontribusi terbesar terhadap harapan hidup yang lebih lama adalah pemberantasan beberapa penyakit pembunuh. Obat antibiotik penisilin, yang membantu dalam melawan infeksi bakteri, mulai digunakan secara luas untuk menangani penyakit-penyakit seperti TBC dan sifilis. Setelah itu, program vaksinasi massal oleh pemerintah dan WHO membantu memberantas cacar dan bekerja untuk memberantas polio. Kemajuan dalam dunia kedokteran dan diagnostik telah merevolusi pelayanan kesehatan. Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa pada tahun 2050, rata-rata angka harapan hidup akan menjadi 100 tahun.

Beras Mukjizat

Pada tahun 1960, sebuah beras mukjizat jenis baru yang dikenal dengan nama IR-8 dikembangkan di International Rice Research Institute di Filipina. Dengan siklus tumbuhnya yang jauh lebih singkat, produk baru ini membawa perubahan yang dramatis dalam dunia pertanian. Di negara-negara seperti Vietnam, mereka mampu menyelesaikan dua masa tanam padi dalam satu tahun, dimana secara tradisional hanya dapat dilakukan satu kali dalam satu tahun. Inovasi memukau seperti ini dalam bidang sains agrikultur memungkinkan negara-negara yang miskin secara turun-temurun, terutama di Asia, untuk memenuhi pangan mereka sendiri dan memenuhi kebutuhan penduduk mereka yang terus bertumbuh. Revolusi Hijau tidak terjadi tanpa disertai kontroversi, salah satunya karena melibatkan pestisida kimiawi. Pada tahun 1940an, insektisida DDT (Dichloro-diphenyl-trichloroethane) diperkenalkan sebagai salah satu cara untuk mengendalikan varietas penyakit seperti malaria yang dibawa oleh nyamuk, dengan penanganan tu

Revolusi Hijau Tahun 1960an

Selama awal abad ke-20, banyak negara yang mengimpor sejumlah besar makanan yang tidak mampu mereka tanam sendiri, supaya dapat memenuhi kebutuhan penduduk yang terus meningkat. Sebagai contoh, Inggris mengimpor 55 juta ton makanan setiap tahunnya. Pada awal 1940an, Meksiko mengimpor separuh gandumnya, dan penduduknya tumbuh begitu cepat. Meksiko akhirnya meminta keahlian teknis dari Amerika Serikat untuk meningkatkan produksi gandumnya. Pada tahun 1944, dengan dukungan finansial American Rockefeller Foundation, sekelompok ilmuwan AS, termasuk ahli biokimia Norman Borlaug , memulai metode penelitian untuk mengembangkan bibit gandum yang tahan terhadap penyakit dan dengan ukuran yang relatif pendek untuk mengurangi kegagalan akibat angin. Percobaan di Meksiko sangat berhasil; akhirnya pada tahun 1956 negara mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dan tidak lagi mengimpor gandum dan jagung. Keberhasilan ini melahirkan apa yang dinamakan Revolusi Hijau, yakni berkembangnya teknologi pertan

Manusia Ke-7 Miliyar

Pada tanggal 31 Oktober 2011 seorang bayi perempuan yang lahir di Manila, ibukota Filipina, dipilih oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk secara simbolis mewakili manusia ke-7 miliyar di muka bumi. Untuk menandai tonggak populasi global ini, tanggal 31 Oktober dinamakan Hari Tujuh Miliyar, namun dengan adanya laporan satu miliyar orang yang mengalami kelaparan pada saat itu, debat pun terjadi seputar apakah bumi mampu mendukung kehidupan begitu banyak manusia. Sebelum abad ke-17, populasi dunia tumbuh begitu lambat, namun kemudian melesat begitu pesat setelah tahun 1850. Hal ini sebagian diakibatkan oleh pengurangan jumlah anak-anak yang mati di usia bayi, dan juga menurunnya angka kematian secara keseluruhan dimana teknologi pertanian baru meningkatkan persediaan makanan dan menurunkan risiko kelaparan. Pertumbuhan industrialisasi yang begitu pesat dan kemajuan di bidang obat-obatan dan kedokteran meningkatkan kesehatan and standar hidup masyarakat. Memasuki tahun 1927, an

Suluh Indonesia Muda, 1926

Sebagai Aria Bimaputera, yang lahirnya dalam jaman perjuangan, maka INDONESIA-MUDA ini melihat cahaya hari-hari pertama dalam jaman dimana rakyat-rakyat Asia, sedang berada dalam perasaan tak senang dengan nasibnya. Tak senang dengan nasib ekononominya, tak senang dengan nasib politiknya, tak senang dengan segala nasib yang lain-lainnya. Jaman "senang dengan apa adanya", sudahlah lalu. Jaman baru: jaman muda, sudahlah datang sebagai fajar yang terang cuaca. Jaman teori kaum kuno, yang mengatakan, bahwa "siapa yang ada di bawah, harus terima senang, yang ia anggap cukup harga duduk dalam perbendaharaan sejarah, yang barang kemas-kemasnya (harta miliknya) berguna untuk memelihara siapa yang sedang berdiri-dalam-hidup (berkuasa)", kini sudahlah tak mendapat penganggapan lagi oleh rakyat-rakyat Asia itu. Pun makin lama makin tipislah kepercayaan rakyat-rakyat itu, bahwa rakyat-rakyat yang memperbudakkannya itu, adalah sebagai " voogd " yang kel